I made this widget at MyFlashFetish.com.

Kamis, 03 Februari 2011

Kebanyakan Nonton TV Tekanan Darah Naik


Terlalu banyak menonton televisi tidak hanya menyebabkan badan anak bertambah gemuk, juga memengaruhi kondisi tekanan darah. Mereka menemukan anak obesitas akan melihat tayangan televisi selama empat jam atau lebih dalam tiga kali sehari akan berisiko mengalami tekanan darah tinggi dibandingkan anak yang melihat tayangan televisi kurang dari dua jam sehari.

"Kondisi ini merupakan hubungan yang signifikan antara melihat tayangan televisi dan penyebab obesitas serta hipertensi pada anak," kata peneliti dari Universitas California San Diego Dr Jeffrey Schwimmerdalam Journal of Preventive Medicine.

Beberapa penelitian menemukan hubungan yang kuat antara melihat televisi dan obesitas. Namun, ini merupakan penelitian pertama yang menunjukkan hubungan antara melihat menonton televisi dengan tekanan darah pada anak obesitas dan remaja.


Seiring meningkat obesitas pada anak, meningkat pula risiko penyakit jantung dan diabetes. Begitu juga sebaliknya, angka anak yang mengalami tekanan darah tinggi akan meningkat pula angka obesitas.

Pada anak, kondisi ini sering tidak terdiagnosis dan tekanan darah tinggi mampu menekan dan merusak organ-organ lain terutama ginjal. Schwimmer menggunakan 546 anak dan remaja berusia empat sampai 17 tahun dalam rentang waktu 2003-2005. Kemudian antara tinggi dan berat badan diukur untuk menentukan body massa index atau BMI dan mencatat tekanan darah.

Dalam penelitian ini, anak dikatakan obesitas mempunyai ukuran BMI 35,5, dan pada dewasa memiliki ukuran BMI lebih dari 30. Anak dan orang tua mengestimasikan berapa banyak waktu yang diluangkan untuk melihat televisi, dan analis dari dokter.

Peneliti menemukan bahwa anak yang melihat tayangan televisi sebanyak dua sampai empat jam sehari akan berisiko 2,5 kali mengalami tekanan darah tinggi dibandingkan yang melihat tayangan televisi kurang dari dua jam sehari. Adapun, anak yang melihat lebih dari empat jam sehari kemungkinan akan berisiko mengalami hipertensi sebanyak 3,3 kali.


Read More...

10 Makanan Penghilang Stres


SAAT pekerjaan, dan tekanan hidup terasa hilang kendali, akan sangat mudah bagi Anda untuk mengonsumsi junk food, serta menjalani pola makanan tidak sehat lainnya. Tapi, tahukah Anda tindakan itu sebenarnya salah? Ketika dalam kondisi stres, tubuh sebenarnya membutuhkan vitamin dan mineral lebih banyak untuk tetap bekerja secara optimal.
Berikut beberapa daftar makanan yang dapat mengurangi stres dan
mampu menambah energi serta menjaga suhu tetap stabil, diantaranya :
1. Pisang

Kandungan potassium pada pisang, mampu mengurangi ketegangan.

2. Bayam dan brokoli
Kandungan vitaminnya yang kaya mampu mengisi kembali vitamin yang berkurang akibat stres.

3. Susu dan yoghurt
Tinggi kalsium dan vitamin B, yang akan membantu menguatkan tulang dan sangat penting untuk urat-urat syaraf tubuh. Baik juga untuk menstabilkan mood.

4. Ikan tuna dan ikan kembung
Kaya asam lemak omega-3 yang membantu menjaga kesehatan jantung dan mempertahankan kestabilan adrenalin, baik juga untuk ingatan.

5. Kacang
Kandungannya mampu menstabilkan mood dan menangkal radikal bebas dan penyakit jantung.

6. Blueberries
Antioksidannya mampu menangkal radikal bebas dan melindungi tubuh dari stres.

7. Ayam dan kalkun
Sumber asam amino tryptophan yang membantu menenangkan pikiran dan menenangkannya, dan membantu mereka berelaksasi dan tidur lebih baik. Kandungan protein juga menstabilkan gula darah dan mengurangi stres.

8. Jeruk
Kandungan vitamin C menjaga sistem imun tubuh untuk berfungsi baik saat stres. Vitamin C juga antioksidan yang sempurna.

9. Buah aprikot kering
Kaya akan magnesium, pembasmi alami stres dengan menyehatkan urat syaraf dan merelaksasi otot.

10. Biji-bijian
Kandungan vitamin B-Complex, mineral, protein dan serat ditemukan pada biji-bijian. Semua kandungan tersebut mampu mengurangi stres dan meningkatkan konsentrasi. Baik juga untuk mempertahankan kadar energi.
Read More...

Ucapan Terima Kasih Pengaruhi Kesehatan



KEBANYAKAN orang tidak menyadari arti dan manfaat dari ucapan terima kasih. Padahal jika Anda mengucapkan terima kasih kepada seseorang, walaupun hanya dengan senyum kecil, ternyata tanpa disadari telah memberikan kebahagian kepada diri Anda sendiri.

Menurut sebuah penelitian yang dilakukan Robert A Emmons, seorang profesor psikologi di University of California, ucapan terima kasih yang Anda berikan kepada seseorang ternyata memberikan manfaat bagi kesehatan Anda.

Seperti dilansir Canada.com, penelitian yang dilakukan Emmons telah menemukan kenyataan bahwa orang yang dalam kesehariannya akrab dengan ucapan terima kasih berpengaruh terhadap kesehatan orang tersebut. Dalam penelitian Emmons, ucapan terima kasih baik kepada ibu, teman, rekan kerja, dan Tuhan sekalipun diyakini berdampak positif terhadap kondisi psikis orang tersebut.

Selain itu, diakui bahwa ucapan terima kasih juga menjadi sumber kebaikan hidup seseorang. Sumber ini akan memelihara siapa pun yang mengucapkannya. Orang yang selalu mengucapkan terima kasih akan selalu merasakan kepuasan pada batin dan pikirannya.

Memang, ucapan terima kasih tidak akan selalu mendapat reaksi nyata pada diri Anda. Tetapi hal itu akan diawali oleh pikiran Anda. Dan secara simultan pikiran Anda akan membawa kesehatan pada tubuh Anda.

Saat seseorang berada dalam kondisi kritis atau jatuh, ucapan terima kasih ternyata juga membawa pengaruh yang positif pada orang tersebut. Sungguh buruk jika kebanyakan orang menghabiskan waktu dalam pekerjaan hanya mementingkan dirinya sendiri.

Dalam penelitian ilmiah Emmons tersebut, juga dimasukkan tulisan filsuf, ilmu agama, novelis dan kitab suci yang oleh humanis Albert Schweitzer dikatakan sebagai sebuah rahasia hidup "kasih memberi untuk segalanya".

Nah melihat riset yang dilakukan Profesor A Emmons ini, tentu akan membuat semua orang tersadar kembali untuk selalu memberikan ucapan terima kasih kepada orang di sekitarnya. Terima Kasih.
Read More...

Sisi Positif Ngemil Untuk Anak




Pada masa pertumbuhan, anak butuh asupan gizi yang memadai. Sayangnya, acap kali si kecil lebih suka ngemil dibanding menyantap makanan berat. Bagaimana menyiasatinya?

Kebutuhan anak akan nutrisi bisa didapat anak dari makanan. Tak heran, banyak orangtua yang khawatir saat anaknya malas makan. Padahal, anak harus mendapatkan gizi seimbang yang terdiri atas makro nutrien (karbohidrat, protein, dan lemak), serta mikro nutrien (vitamin dan mineral). Semua unsur tersebut harus terkandung dalam makanan yang dikonsumsi anak setiap hari. Dengan begitu, anak mendapat asupan gizi yang seimbang, baik dalam hal kualitas maupun kuantitasnya.

“Tumbuh kembang seorang anak dari usia sejak lahir membutuhkan zat-zat gizi. Proses di dalam tubuh kita membutuhkan tenaga yang berupa hidrat arang, lemak, dan protein. Sedangkan zat pembangun yang dibutuhkan adalah air, mineral, dan protein. Anak tidak sama tumbuhnya antara satu dengan yang lain. Semakin cepat tumbuh, semakin banyak zat gizi yang dibutuhkan lebih banyak,” papar Ahli gizi, Dr Leane Suniar M, MSc, SpGK kepada okezone saat acara peluncuran program "Tango Peduli Gizi Anak Indonesia" di Penang Bistro Restaurant, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Selain makanan pokok guna menyokong masa pertumbuhan anak. Dibutuhkan juga snack, atau yang dikenal sebagai camilan. Anak kecil membutuhkan camilan dan kebiasaan ngemil pada anak sebenarnya tidak sepenuhnya buruk asalkan orangtua memperhatikan betul kandungan gizi dari camilan yang dikonsumsi anak-anaknya. Karena itulah anak-anak harus dibiasakan mengonsumsi camilan sehat sehingga akan terlatih memilih makanan yang sehat hingga dewasa kelak.

“Snack itu selalu dibutuhkan. Setiap tiga jam harus diberi makanan tambahan yang mudah dicerna dan diserap tubuh. Sehingga memenuhi zat gizi,” jelas Dr Leane Suniar M, MSc, SpGK.

Di sinilah kreativitas dan kecerdikan orangtua ditantang untuk menyiasatinya melalui perencanaan camilan yang sehat bagi si kecil. Kebiasaan mengonsumsi makanan kecil memang sudah menjadi pola hidup yang sulit dihilangkan. Berdasarkan informasi dari mayoclinic.com, snack time alias waktunya ngemil adalah saat yang paling ditunggu anak-anak di Amerika. Tak heran bila seperempat energi harian anak-anak ini didapat dari makanan ringan.

Selain itu, menurut Leane, jajanan atau camilan yang diberikan pada anak seharusnya sesuai dengan kebutuhannya dan tidak boleh berlebihan. Apalagi jika mengonsumsi makanan dengan kalori tinggi, sehingga bisa memicu obesitas pada anak.

“Makanan dan minuman yang dikonsumsi termasuk snack, diperlukan sebagai energi, zat pembangun dan pengatur tubuh,” jelas wanita yang juga anggota Komite Olimpiade Indonesia ini.

Lantas, bagaimana bila sang anak terlanjut mengalami obesitas? Di sinilah pentingnya peranan orangtua, terutama ibu dalam mengarahkan si anak. Ibu harus benar-benar cermat menyiasati permintaan anak akan camilan. Itu karena membujuk anak tidaklah mudah, terutama saat meminta mereka mengonsumsi sayuran dan buah-buahan. Pada anak kecil, makanan-makanan tersebut cenderung tidak terlalu disukai, sehingga dibutuhkan kreativitas untuk mengemasnya menjadi camilan yang menarik dan juga lezat.

“Snack berupa agar-agar, buah, ataupun pastel isi sayuran bisa untuk yang sedang ber-diet,” tutup wanita berkaca mata tersebut sambil tersenyum.
Read More...

Miopi Bayangi Anak Kota


PERBEDAAN aktivitas melihat menyebabkan anak-anak usia SD di perkotaan berisiko lebih tinggi menderita miopi atau mata minus dibandingkan mereka yang di pedesaan.

Aktivitas sehari-hari antara orang-orang kota dan desa yang berbeda juga memberikan faktor risiko yang berbeda, termasuk pada anak-anak. Hasil penelitian bagian mata Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (FK UGM) terhadap kondisi mata-mataanak-anakdiDaerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menunjukkan hal tersebut.

"Aktivitas belajar pada anak di kota 2,19 jam per hari dan anak di desa 1,39 jam per hari. Hal ini terkait kegiatan mereka melihat televisi, komputer, dan video game," ungkap dokter spesialis mata UGM Prof dr Suhardjo, di Bagian Poliklinik Mata RSP Sardjito, Yogyakarta, belum lama ini.

Dengan aktivitas seperti itu, rata-rata pertambahan nilai minus pada anak sekolah daerah perkotaan mencapai minus 0,83 dioptri dan pertambahan nilai minus pada anak sekolah dasar daerah pedesaan sebesar 0,61 dioptri.

Miopi atau biasa juga disebut sebagai rabun jauh merupakan jenis kerusakan mata yang disebabkan pertumbuhan bola mata yang terlalu panjang atau lengkungan kornea yang terlalu cekung. Mata minus hingga 3.00 dioptri (ukuran kekuatan fokus lensa) dapat dikategorikan ringan. 3.00-6.00 dioptri masuk dalam kategori sedang dan 6.00 atau lebih termasuk dalam kategori berat.

Mata minus atau miopia mungkin tidak asing lagi bagi kita. Banyak orang di sekitar kita yang menggunakan kacamata untuk mengoreksi kelainan mata yang mereka alami. Kelainan mata miopi memang tak terlalu serius.

Pada umumnya miopi akan stabil jika proses pertumbuhan telah berhenti dan akan menjadi normal setelah dikoreksi dengan kacamata. Namun, miopi tinggi (degeneratif miopia) merupakan kondisi kronik yang dapat menimbulkan masalah lebih berat karena berkaitan dengan perubahan degeneratif pada bagian belakang mata.

Gangguan ini terjadi bila cahaya jatuh di depan retina sehingga objek yang dekat dapat terlihat dengan jelas. Sementara objek yang jauh terlihat buram. Kondisi ini bisa memburuk hingga membuat si penderita mengalami kesulitan melihat fokus pada objek yang sudah sangat dekat.

Pada miopi tinggi, si penderita harus lebih waspada. Karena proses degenerasi yang terjadi pada mata dapat menyebabkan retina menjadi rusak, lepas atau dapat menyebabkan perubahan lain.
Read More...